Bulan Mei selalu menjadi bulan selebrasi Hari Jadi Kota Surabaya. Segala perayaan diagendakan tiap tahun. Apakah selebrasi ini sudah sesuai dengan hakekat Hari Jadi Kota Surabaya?
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mochamad Machmud menilai perayaan HJKS sudah tergolong cukup baik karena tidak menyerap APBD.
Tapi Machmud menegaskan, Hari Jadi Kota Surabaya harus bisa dirasakan langsung oleh warga Kota Surabaya. Bukan hanya dirasakan oleh pejabat pemerintah Kota Surabaya.
“Karena ini bukan hari ulang tahun pemerintah kota. Melainkan hari ulang tahun kota Surabaya, dimana kota ini isinya adalah manusia, warga Kota Surabaya. Idealnya adalah adakan kegiatan yang menyangkut warga Kota Surabaya,” kata Machmud saat ditemui di kantor DPRD Surabaya, Selasa (6/5/2025).
Faktanya, lanjut Machmud, Pemkot justru menggelar lomba antar OPD di halaman Balai Kota Surabaya.
“Tapi faktanya, banyak kegiatan seperti misalnya, lomba antar dinas, lomba antar lurah, lomba antar camat yang lokasinya di Taman Surya. Ini sama saja dengan lomba antar OPD yang memeringati Hari Jadi Pemerintah Kota, bukan Hari Jadi Kota Surabaya,” tegas. Mahmud.
Politisi Demokrat ini menilai, karena di dalam selebrasi HJKS ini terdapat partisipasi banyak pihak, jangan sampai ada embel-embel lain.
“Partisipasi ini harus murni merayakan kotanya. Jangan ada embel-embel lain, yang ini dibebani, yang itu tidak,” ujar Machmud.
Misalnya, lanjut Machmud, perusahaan ini dimintai partisipasi, sementara ada perusahaan lain yang tidak dimintai partisipasi.
Machmud mencontohkan, ada juga festival belanja yang digelar oleh mereka sendiri (pengusaha). Nah festival ini dijadikan rangkaian HJKS.
“Mal-mal bersatu menggelar (festival) sendiri. Saya kira kalau bisa berjalan begitu terus, itu cukup baik,” pungkasnya. (Nor)

Leave feedback about this