Dua Momen Besar Jadi Penyemangat Bangkitnya Perekonomian Surabaya
Perspektif

Dua Momen Besar Jadi Penyemangat Bangkitnya Perekonomian Surabaya

Bulan Mei menjadi bulan yang istimewa bagi warga Surabaya. Pasalnya, di bulan ini ada dua hari spesial yakni Hari Jadi Kota Surabaya dan Hari Kebangkitan Nasional. Dua hari spesial ini menjadi momentum yang baik untuk membangkitkan kembali perekonomian kota yang sebelumnya terpuruk akibat pandemi. Apalagi, Presiden Joko Widodo memberikan sinyal positif terkait semakin terkendalinya pandemi dengan memperbolehkan masyarakat melepas masker di ruang terbuka.

Momentum kebangkitan perekonomian Kota Pahlawan ini juga diamini oleh Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono. Menurutnya, 114 tahun yang lalu, tepat pada tanggal 20 Mei 1908, dr. Soetomo mendirikan Budi Oetomo. Sebuah organisasi yang menjadi inspirasi kebangkitan pergerakan perlawanan terhadap penjajahan. Untuk itu, Bulan Mei 2022 menjadi waktu yang tepat untuk kebangkitan perekonomian kota usai dilanda pandemi Covid-19.

“Kebangkitan Nasional memberi inspirasi dan cakrawala kesadaran baru untuk tidak menyerah pada keadaan, percaya pada kemampuan bangsa, serta bangkit melalui pendekatan baru yakni digitalisasi. Ini saatnya memacu kerja pemulihan ekonomi dan berbagai sektor kehidupan lainnya,” ujarnya, Jumat (20/5/2022).

Sinyal dorongan semangat membangkitkan perekonomian kota ini juga dijawab oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang berani mematok APBD tahun 2022 sebesar Rp 10,3 triliun. Angka yang lebih tinggi dibanding tahun lalu. APBD sebesar itu juga digunakan untuk beragam program guna mendukung perputaran perekonomian Surabaya.

Meski demikian, sukses tidaknya kebangkitan perekonomian di Kota Pahlawan tidak terlepas dari peran kolaborasi antara dunia usaha dan seluruh rakyat Surabaya. Semua unsur masyarakat harus bergotong-royong demi memulihkan kembali ekonomi.

“Kita harus optimis. Sejak kepemimpinan Bambang DH, Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, dan kini Eri Cahyadi, Surabaya sudah menjadi kota pelopor untuk beragam inovasi pelayanan publik, digitalisasi, ekonomi kerakyatan, hingga infrastruktur,” ungkapnya.

Sejak Ramadan lalu, beberapa sektor di Kota Surabaya sudah menunjukkan geliatnya. Selain perekonomian dan perdagangan, sektor pariwisata dan olahraga juga sudah mulai bangkit. Salah satunya dengan dibukanya kembali Kebun Binatang Surabaya, Taman Bungkul, Car Free Day, hingga diperbolehkannya pertandingan sepak bola ditonton secara langsung di stadion.

Adi Sutarwijono berharap, Harkitnas dan HJKS ke 729 ini menjadi langkah awal penyemangat bagi seluruh warga Surabaya untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Tak hanya pulih seperti saat sebelum pandemi namun juga melangkah lebih baik lagi. (fen)

    X