Setelah menikah dan punya anak, Hj Enny Minarsih tidak ingin hanya berpangku tangan dari penghasilan suami. Tahun 2001 ia mengawali usaha membuka usaha perlengkapan bayi di rumah kontrakan kecil yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Berselang satu tahun berikutnya, ia menjadi salah satu distributor baju anak muslim yang cukup terkenal saat itu, jaringannya sampai ke luar Pulau Jawa.
Kini Anggota Komisi B DPRD Surabaya ini getol menyalurkan semangat wirausaha kepada sesama perempuan
“Saya orangnya ngga bisa diam di rumah, kata Ibu saya, mungkin kalau ngga sakit, ngga akan istirahat di rumah,” tutur politisi PKS ini menggambarkan dirinya sebagai sosok pekerja keras, Kamis (27/2/2025).
Setelah menempuh pendidikan di STM Negeri Pembangunan Surabaya tahun 1994, lanjut Enny, langsung diterima kerja di PT SIER. Di sela-sela waktu, Enny bahkan menyempatkan diri menjadi pengajar di beberapa TPA (Taman Pendidikan Al-Quran).
Enny juga menempuh pendidikan di LPBA (Lembaga Pengajaran Bahasa Arab) Sunan Ampel. Sosok Enny muda pun berseliweran mengikuti berbagai organisasi OSIS hingga karangtaruna.
Di DPD PKS Surabaya, Enny juga menjabat sebagai Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga. Ia mencurahkan perhatian kepada persoalan Ketahanan Keluarga, Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Kesehatan Ibu dan Anak, Konsultasi Pernikahan, serta Pendidikan Pranikah.
Enny mengawali tugasnya sebagai anggota dewan di Komisi B DPRD Kota Surabaya yang membidangi ekonomi dan keuangan. Sekaligus mengemban tugas sebagai ketua Bapemperda.
Juga bertugas sebagai Ketua Pansus Raperda pengembangan Ekonomi Kreatif DPRD Kota Surabaya sampai tuntas.
“Pansus Raperda Ekonomi Kreatif digodok sejak 2018 namun saat itu cantolan undang-undangnya dari (pemerintah) pusat belum ada. Nah sekarang kita memiliki Kementerian Ekonomi Kreatif sendiri maka Raperda Ekonomi Kreatif dilanjut dan sudah clear pembahasannya,” kata anggota legislatif dari Dapil 1 Surabaya yang meliputi kecamatan Gubeng, Tegalsari, Bubutan, Genteng, Krembangan, dan Simokerto.
Sebagai pemilik dari sebuah Salon Kecantikan di Kota Pahlawan, Enny terus menggerakkan semangat para perempuan untuk berwirausaha.
“Mungkin karena background saya wirausaha, saya ditugaskan di Komisi B , ” ujar Enny bahagia karena bekerja sesuai passion. (Nor)
Leave feedback about this