DPRD Kota Surabaya menggelar paripurna dengan agenda pemaparan visi misi, serta program prioritas pembangunan Kota Surabaya periode 2025-2030 oleh Walikota Eri Cahyadi.
Dalam rapat yang digelar pada Senin (3/3/2025) itu Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memberikan catatan khusus untuk periode ke 2 kepemimpinan Eri Cahyadi. Yakni soal penanggulangan banjir.
“Soal penanggulangan banjir. Dan ini masih menjadi fokus utama teman-teman di DPRD dalam membahas Raperda Penanggulangan banjir,” kata politisi PDIP ini usai memimpin rapat, Senin (3/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, diundang pula Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Asisten 1 Setdaprov Jawa Timur Benny Sampirwanto, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Sidoarjo Subandi, Bupati Bangkalan Lukman Hakim, beserta jajaran Forkopimda Kota Surabaya.
Pemaparan visi misi dan program prioritas tersebut dilakukan, setelah Walikota Eri dan Wawali Armuji resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, pada Kamis (20/2/2025) lalu.
Wali Kota Eri mengatakan, terdapat tujuh program prioritas pembangunan dalam periode 2025-2030. Pertama adalah mengurangi kemiskinan, kedua mengurangi pengangguran, ketiga mengurangi angka kematian ibu (AKI). Keempat mengurangi angka kematian bayi (AKB), kelima mengurangi angka stunting, keenam meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan ketujuh menurunkan angka gini rasio.
“Tujuh program prioritas itu dapat dicapai dengan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, kualitas dan akses pendidikan – kesehatan, pertumbuhan ekonomi kreatif, serta performa birokrasi berbasis digital,” kata Walikota Eri.
Ketujuh program itu diwujudkan dalam visi ‘Transformasi Surabaya menuju Kota Dunia yang Maju Humanis dan Berkelanjutan’ yang kemudian dijabarkan dalam lima misi.
“Misi pertama, mengakselerasi transformasi pengembangan sektor ekonomi unggulan. Misi kedua, mempercepat transformasi penciptaan SDM unggul & berkarakter. Misi ketiga, mempercepat transformasi pelayanan publik dan reformasi birokrasi,” imbuhnya.
Misi keempat, memantapkan ketahanan daerah melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan misi kelima adalah harmonisasi sosial masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
“Program kita, tujuh itu untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dan selaras dengan Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur. Kita juga akan menyusun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) menyesuaikan dalam enam bulan ke depan, sesuai dengan RPJM Nasional visi misi Presiden dan visi misi Gubernur,” tuturnya.
Di samping itu, Wali Kota Eri juga memaparkan rincian kebutuhan anggaran untuk pembangunan atau tantangan pengelolaan fiskal. Seperti mengenai penanganan banjir di Surabaya, terdapat 3.764 usulan pekerjaan dengan 90 persen di antaranya merupakan usulan skala kampung, dengan anggaran mencapai Rp9,6 triliun.

“Bagaimana pemerintah berdampingan dengan masyarakat sehingga kita minta semuanya. Setelah itu, untuk JLLB dan JLLT sebanyak Rp 9,3 triliun. BOPDA untuk SD-SMP Rp2,5 triliun, menuntaskan kemiskinan membutuhkan anggaran Rp1,5 triliun,” paparnya.
Eri Cahyadi juga mengungkapkan, anggaran pemkot senilai Rp 12 triliun tidak cukup jika hanya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan di Surabaya. Sebab, ia menyebutkan, pemkot memiliki skala prioritas yang harus dikerjakan selama lima tahun ke depan.
“Saya berharap warga yang mampu mau menyumbangkan hartanya, untuk disumbangkan kepada orang yang tidak mampu, sehingga pembangunan itu berjalan,” imbuhnya. (Nor)
Leave feedback about this