Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko menyoroti insiden bendera merah putih terbalik saat upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Balai Kota Surabaya, Sabtu (17/8). Yona meyakini bahwa peristiwa itu murni ketidaksengajaan dan meminta masyarakat tidak menyalahkan paskibraka.
“Jangan dibesar-besarkan dan jangan juga menghakimi adik-adik paskibra. Mereka generasi muda yang kelak meneruskan estafet kepemimpinan. Justru mereka sigap dan dalam hitungan detik bisa mengoreksi posisi bendera,” kata Yona Bagus usai mengikuti upacara bendera di Balai Kota Surabaya, Minggu (17/8/2025).
Politisi Gerindra ini menganggap kejadian tersebut harus menjadi evaluasi. Ia berharap Bakesbangpol Surabaya memperketat seleksi paskibraka.
Menurut Yona, seleksi paskibraka tidak hanya dari sisi fisik tetapi juga mental, psikologis, dan ideologi.
“Kesiapan mental dalam menjalankan tugas yang berat harus benar-benar dipastikan. Kami mendorong adanya seleksi yang lebih ketat, termasuk tes psikologi, mental, dan ideologi, agar hal seperti ini tidak terulang,” tegas Yona.
Pria yang akrab disapa Cak YeBe juga menyinggung soal anggaran paskibra Surabaya yang dinilai besar. Dengan dana tersebut, ia berharap proses rekrutmen dan pembinaan berjalan maksimal.
“Anggaran paskibraka itu besar, maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar kita punya pasukan pengibar bendera yang benar-benar siap,” pungkas Yona Bagus Widyatmoko. (Nor)



Leave feedback about this