DPRD Surabaya Usul Feeder Suroboyo Bus Tidak Lewat Jalur Angkutan Lain
Perspektif

DPRD Surabaya Usul Feeder Suroboyo Bus Tidak Lewat Jalur Angkutan Lain

Perlahan tapi pasti, Suroboyo Bus menjadi moda transportasi massal favorit bagi warga Surabaya. Setiap bulannya, total sekitar 120 ribu orang menggunakan moda transportasi ini. Hingga kini, jumlah armada Suroboyo Bus yang beroperasi ialah 28 bus.

Harga terjangkau serta armada nyaman dan aman menjadi nilai utama yang mampu menarik minat warga. Terlebih di saat terjadinya keniakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ini, warga mempertimbangkan menggunakan transportasi publik dikarenakan lebih hemat ongkos. 

Meski demikian, masih banyak warga yang kesulitan menjangkau mode transportasi ini. Bukan karena perihal harga, melainkan jarak rumahnya yang terlalu jauh dari jalur utama atau pemberhentian Suroboyo Bus. 

Memang benar, Dinas Perhubungan Kota Surabaya telah berencana meningkatkan layanan dengan penyediaan angkutan pengumpan (feeder) untuk Suroboyo Bus. Rencana pengadaan 36 unit feeder tersebut bahkan telah termuat di dalam APBD 2022. Namun rencana pengadaan feeder yang harusnya telaksana di pertengahan tahun ini, terpaksa mundur lantaran harus memenuhi survei atau penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, William Wirakusuma menilai pengadaan feeder atau angkutan pengumpan tersebut bagus untuk meningkatkan layanan transportasi publik di Surabaya. Namun, ia juga mengusulkan agar feeder ini beroperasi di wilayah yang belum terjangkau angkutan umum.

“Feeder ini kan sarana angkutan warga dari tempat tinggalnya ke jalur Suroboyo Bus. Jadi sebisa mungkin tidak melewati jalur yang sudah terisi angkutan lainnya,” ujarnya.

Bro Will, sapaan akrabnya, juga berharap agar Pemkot Surabaya merealisasikan setidaknya satu koridor feeder di tahun ini. Namun, bukan sekadar ada, melainkan benar-benar direalisasikan secara sempurna. Sehingga di tahun depan, tinggal meniru koridor yang sudah ada untuk diterapkan di beberapa titik lainnya. 

“Bikin satu koridor beserta pengumpannya yang rigid, kemudian tahun depan tinggal copy paste di koridor lainnya. Saya berharap koridor Terminal Purabaya – Rajawali beserta jaringan pengumpan ke perkampungan yang menempel di koridor tersebut bisa terealisasi,” tandasnya.

    X