Program beasiswa Pemuda Tangguh Kota Surabaya telah dicanangkan sejak awal tahun 2022. Namun hingga pertengahan tahun, beasiswa yang diperuntukkan bagi pelajar SMA/SMK/MA ini masih tak kunjung juga direalisasikan. Padahal, Pemerintah Kota Surabaya telah mengumumkan sebanyak 1.421 penerima beasiswa beberapa waktu yang lalu.
Program beasiswa bagi pelajar ini menjadi salah satu program unggulan oleh Pemkot Surabaya tahun ini. Program ini bermaksud membantu pelajar yang berasal dari Masayarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan memberikan bantuan sebesar Rp 200.000 per bulan dan seragam jadi.
Total anggaran yang digelontorkan untuk program beasiswa ini sebesar Rp 47 miliar. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk kuota 13. 415 pelajar di Surabaya. Namun hingga pertengahan tahun, baru sebanyak 1.421 pelajar yang dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa oleh pemkot.
Ironisnya, sebanyak 1.421 pelajar yang telah dinyatakan lolos tersebut saat ini masih menunggu kapan beasiswa tersebut akan diberikan. Hal ini membuat DPRD Surabaya akhirnya buka suara. Ketua Komisi D DPRD Surabaya yang membidangi kesejahteraan rakyat, Khusnul Khotimah meminta agar Pemkot Surabaya segera mencairkan beasiswa bagi 1.421 pelajar yang telah dinyatakan lolos terlebih dahulu. Tidak menunggu kuota sebanyak 13.415 pelajar baru dicairkan.
“Program beasiswa ini sangat dinantikan oleh warga. Oleh karena itu harus segera dieksekusi. Yang ada dulu dicairkan. Sekarang tahun ajaran juga sudah berjalan,” tegasnya, Senin (8/8/2022).
Sementara untuk memenuhi kuota beasiswa yang tersedia, Khusnul juga mendesak Pemkot Surabaya agar segera membuka pendaftaran gelombang kedua. Salah satu hal yang wajib diperbaiki oleh Pemkot Surabaya ialah persoalan sosialisasi pendaftaran. Sebab, pada gelombang pertama pendaftaran, masih banyak pelajar yang tidak mengetahui adanya program ini.
“Sosialisasinya harus lebih masif lagi. Bila perlu pemkot bisa menyediakan front desk di Disbudporapar atau di Balai Pemuda agar bila ada masyarakat yang membutuhkan informasi bisa lebih mudah,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti justru meminta agar Pemkot Surabaya lebih pro aktif mendata pelajar yang memenuhi kriteria penerima beasiswa namun belum terdaftar. Sebab menurutnya, masih banyak pelajar yang belum mendaftar Beasiswa Pemuda Tangguh dikarenanya adanya syarat-syarat tertentu.
Agar bisa mewujudkan semangat awal yakni jangan sampai ada pelajar yang putus sekolah, maka Reni mendesak agar pemkot bisa melakukan upaya jemput bola. Sehingga seluruh anak dari keluarga MBR bisa terbantu.
“Terkait mekanisme pembiayaan bisa dilakukan perubahan dari yang sebelumnya beasiswa menjadi bantuan pendidikan melalui APBD 2022,” ujarnya.