July 25, 2024
Jalan Yos Sudarso No. 18 - 22 Surabaya
Komen Warga

Daniel W Siagian, Deputy GM PT Smart Tbk

Banyak Kepala Negara yang memprediksi bahwa tahun 2013 akan terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi yang bahkan sampai minus. Hal ini didominasi oleh meningkatnya harga bahan bakar (minyak bumi dan gas alam) akibat perang Rusia-Ukraina yang belum terlihat titik terangnya. Perang kedua negara ini juga berdampak pada meningkatnya harga komoditas, terutama gandum. Saat ini Rusia merupakan penghasil gandum terbesar di dunia.

Peningkatan harga bahan bakar berdampak pada peningkatan biaya produksi, dan juga pada biaya distribusi sehingga menjadi suatu efek domino yang sangat luar biasa dampaknya.

Apa dampaknya bagi Indonesia? Puji Tuhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga di atas 5 persen. Konsumsi dalam negeri masih dapat menyerap produk yang dihasilkan dari dalam negeri. Komoditas juga masih dapat dikendalikan oleh pemerintah. Walaupun sempat terjadi kelangkaan minyak goreng karena tindakan spekulasi. Akhirnya kini sudah berhasil diatasi.

Negara kita merupakan sumber bahan komoditas yang menjadi bahan baku produksi dalam negeri. Hal inilah yang terus digalakkan pemerintah, khususnya perindustrian, yaitu peningkatan hilirisasi. Industri harus dapat meningkatkan nilai barang sebelum diekspor, yaitu dengan mengolah menjadi barang jadi atau bahan yang siap dikonsumsi.

Namun, untuk berjaga-jaga mempersiapkan kondisi awal tahun 2023, baiknya kita memang harus lebih bijaksana mengalokasikan anggaran belanja. Dalam hal ini saya tidak mengatakan bahwa kita harus mengencangkan ikat pinggang sampai akhirnya tidak belanja barang kebutuhan. Tetapi saya lebih menganjurkan untuk perencanaan yang lebih matang. Berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu, dan saat ini belilah sesuatu yang sifatnya produktif, bukan untuk hobby atau kesenangan, apalagi hanya untuk meningkatkan prestige. Kita harus menjaga agar perputaran uang di pasar tetap berjalan, sehingga para pelaku pasar, UMKM, ataupun produsen besar juga dapat menjaga kelangsungan hidupnya.

Yang kedua, belanja produk lokal/dalam negeri. Salah satu cara menjaga devisa negara adalah dengan mengonsumsi produk dalam negeri. Program Walikota Surabaya Eri Cahyadi dengan mendorong setiap ASN belanja kebutuhan sehari-hari melalui e-Peken juga merupakan semangat yang baik dalam menjaga stabilitas ekonomi Bangsa Indonesia. Jika ekonomi kerakyatan bertumbuh, maka produsen besar juga akan merasakan dampaknya, karena semua ada dalam rantai pasokan barang (supply chain) yang sama

Kemudian, memanfaatkan dan mengembangkan transportasi umum Kota Surabaya. Dalam hal ini perlu  kolaborasi dengan Pemkot Surabaya sebagai penyedia layanan dan masyarakat sebagai pengguna layanan. Pemkot saat ini sudah menyediakan Bus Surabaya dengan trayek yang semakin l uas. Tetapi masih belum ditunjang denganmoda transportasi lainnya sebagai penyambung (connected line). Contohnya, belum tersedianya Bus Surabaya yang menuju kawasan industri SIER.

Masyarakat juga masih belum sepenuhnya mengandalkan moda trasnportasi ini terkait dengan ketepatan waktu. Padahal sebenarnya ini merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan penghasilan warga, belanja bahan bakar jadi dapat ditekan dan uangnya dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain.

Hal ini seharusnya menjadi prioritas utama dari pemkot untuk menekan belanja bahan bakar warga Surabaya dan juga dalam rangka menurunkan emisi karbon (CO2) sejalan dengan komitmen negara kita.

Jika kita sebagai pemilik usaha, pertimbangkan rencana untuk ekspansi. Suku bunga diprediksi akan terus naik, sehingga perlu feasibility study (studi kelayakan) yang lebih komprehensif dalam menentukan rencana untuk ekspansi. 

Yang paling penting, kita harus optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya akan terus meningkat. Jangan menyebarkan pendapat-pendapat negatif terkait resesi global, karena itu akan membuat semua orang menjadi takut membelanjakan uangnya. Kemudian mengakibatkan pertumbuhan ekonomi jadi benar-benar berhenti (perputaran uang terhenti).

Daniel W Siagian, Deputy GM PT Smart Tbk

    X