Sebagai kota yang menyandang predikat kota layak anak, Surabaya mustinya minim persoalan yang berkaitan dengan anak. Namun kenyataannya, masih ada warga yang belum mampu membeli buku ajar untuk anaknya di tingkat Sekolah Dasar.
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Azhar Kahfi saat menggelar reses di Sidodadi RT 6 RW 6 menemukan persoalan itu.
Azhar menekankan bahwa perpustakaan harus memastikan distribusi buku ajar merata. Ia juga ingin menggalakkan fungsi taman baca di setiap RW sebagai ujung tombak memecahkan persoalan ini.
“Saya menemukan warga yang masih kesusahan untuk membeli buku untuk anaknya di tingkat SD (Sekolah Dasar). Solusi ke depan, Perpustakaan bisa memiliki peranan penting dalam persoalan ini. Salah satunya adalah dengan memastikan distribusi buku ajar yang merata. Fungsi taman baca di setiap RW dapat menjadi ujung tombak dalam menjangkau persoalan ini,” kata Azhar, Jumat (1/11/2024).
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Surabaya ini mendesak agar perpustakaan melakukan kolaborasi dengan taman baca di tingkat RW dalam pendistribusian buku ajar.
Sebab, ia meyakini bila ekosistem ini bisa berjalan, ketersediaan buku ajar di taman baca RW akan mencukupi.
“Kami minta ciptakan kolaborasi antara perpustakaan dan taman baca di tingkat RW dalam rangka pendistribusian buku ajar. Jika ekosistem ini berjalan tinggal memastikan ketersediaan buku ajar yang cukup di taman baca,” ujarnya.
Dari sudut pandangnya, taman baca di Kota Pahlawan wajib menyediakan buku ajar yang bisa dipinjam oleh siswa. Termasuk mungkin juga meminjamkan mainan anak-anak secara cuma-cuma. Hal itu bisa merangsang anak datang ke taman baca, sekaligus meringankan beban orang tua.
“Saya menginginkan taman baca di Surabaya ini menyediakan buku ajar sekolah yang bisa dipinjam. Tak hanya buku, misalnya juga meminjamkan mainan anak-anak secara gratis. Hal ini sangat bisa merangsang anak untuk datang ke taman baca, sekaligus meringankan beban orang tua,” pungkas Azhar Kahfi. (Nor)
Leave feedback about this