Surabaya menjadi salah satu kota di Indonesia yang semakin mampu mengendalikan Pandemi Covid-19. Banyaknya jumlah warga yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap serta beragam fasilitas kesehatan yang mumpuni membuat Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Kota Pahlawan berstatus PPKM Level 1. Artinya, pembatasan aktifitas warga yang selama ini dilakukan bisa diperlonggar.
Pelonggaran aktifitas masyarakat ini disambut positif oleh DPRD Surabaya. Termasuk aktifitas perekonomian masyarakat yang semula dibatasi jam malam. Terlebih Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa masyarakat diperbolehkan melepas masker di ruang terbuka asal tidak padat orang.
Namun, ada satu hal yang menjadi sorotan DPRD Surabaya terkait pelonggaran di Surabaya, yakni jam operasional Bus Suroboyo dan Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo. Kedua moda transportasi andalan warga Surabaya ini selama pandemi belakangan hanya beroperasi maksimal pukul 21.00 WIB.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, William Wirakusuma beberapa kali menerima keluhan dari para pekerja wisata kuliner, mal, serta warga terkait hal ini. Mereka mengeluh bahwa pada saat pulang bekerja kesulitan menemukan transportasi umum.
“Selama ini mayoritas warga luar kota kalau ke Surabaya kan ke mal atau wisata kuliner. Nah jam operasional mal kan sampai jam 22.00 WIB begitu juga tempat-tempat wisata kuliner. Karena itu harus ada transportasi umum bagi warga juga khususnya pekerja di mal maupun tempat-tempat kuliner,” ujarnya, Kamis (19/5/2022).
Lebih lanjut, Bro Will, sapaan akrabnya mengungkapkan, umumnya para pekerja di mal maupun tempat kuliner baru pulang kerja sekitar pukul 22.30 – 23.00 WIB. Sebab, meski jam operasional mal dan tempat kuliner maksimal pukul 22.00 WIB, mereka harus melakukan cleaning dan beberes tempat kerja sebelum pulang.
“Nah seringkali banyak penumpang tidak terangkut karena jam operasional bus selama ini hanya sampai pukul 21.00 WIB, padahal dengan adanya bus ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi para pekerja,” lanjutnya.
Menurut Bro Will, Bus Suroboyo dan Teman Bus Trans Semanggi Suroboyo seharusnya bisa melihat dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat terkini. Dengan adanya moda transportasi yang mampu memenuhi kebutuhannya, warga Surabaya akan tergerak untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Hal ini senada dengan semangat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang sebelumnya mengajak warganya untuk bersama-sama menggunakan transportasi massal. Tujuannya untuk mengurangi volume kendaraan di jalan raya. Sehingga kemacetan dan polusi udara juga bisa diminimalisir.
“Dengan menggunakan transportasi publik, warga, khususnya para pekerja bisa lebih santai dan tidak terlalu capek dibanding harus mengendarai kendaraan pribadi untuk pulang ke rumahnya. Untuk itu, seharusnya ada bus yang masih jalan sampai pukul 23.00 meski mungkin headwaynya lebih jarang, tiap 20-30 menit sekali misalnya,” tandasnya. (fen)