Tidak lama lagi Pemerintah Kota Surabaya akan meresmikan sekaligus membuka operasional pelayanan kesehatan RSUD Eka Candrarini yang terletak di Jalan Medokan Asri Tengah, Kecamatan Rungkut. Namun, penamaan RSUD tersebut masih menyisakan pertanyaan besar.
Anggaran pembangunan gedung dan pengadaan seluruh fasilitas RSUD ‘Eka Candrarini’ bersumber dari anggaran APBD Kota Surabaya senilai Rp 494 miliar. Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Iman Syafi’i bertanya-tanya soal aturan penamaan aset kota.
“Saya bertanya-tanya itu nama siapa, nama tokoh kesehatan atau ada makna lain. Namun saya memang belum mendapatkan sebuah aturan soal penamaan aset di Kota Surabaya,” kata Imam Syafi’i, Kamis (5/12/2024).
Politisi Nasdem ini mengatakan, pihaknya butuh penjelasan soal penamaan RSUD tersebut. Sebab, hal ini akan menjadi jujugan pertanyaan juga dari masyarakat.
“Kami butuh penjelasan saja, karena banyak masyarakat yang juga mempertanyakan soal nama itu. Tapi kami akan mendapatkan jawaban nanti saat launching. Saya berharap nama itu penuh dengan makna. Sehingga warga Surabaya bisa menerimanya,” tutur Imam.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi D Luthfiyah. Dirinya mengaku belum mengetahui soal aturan penamaan aset-aset milik Pemkot Surabaya.
“Kalau penamaan jalan, kami disodori Perda, artinya kami dilibatkan untuk menentukan nama jalan. Oleh karena itu, kami sedang mencari aturan soal itu,” imbuh perempuan politisi Gerindra ini.
Komentar lain disampaikan anggota dewan sekaligus perempuan yang berprofesi sebagai dokter. Zuhrotul Mar’ah mengaku pernah membaca Eka Candrarini merupakan semacam surat yang ditulis Ronggo Warsito terkait peran seorang wanita yang sudah menikah.
“Mungkin yang memberikan nama tersebut ingin memberikan penghargaan terhadap peran seorang perempuan sebagai simbol reproduksi,” kata Zuhrotul.
Politisi PAN ini menyarankan supaya RSUD di Surabaya Timur ini diberi nama tokoh-tokoh besar yang telah memiliki jasa dan sudah dikenal di masyarakat.
“Sehingga tidak menimbulkan persepsi bermacam-macam. Kan bisa pakai nama tokoh pahlawan, perempuan atau kesehatan. Dan biasanya tokoh pahlawan yang sudah wafat sebagai wujud penghargaan kepada yang bersangkutan,” pungkasnya.
Operasional RSUD ‘Eka Candrarini’ rencananya akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya bagi Ibu dan Anak, di wilayah Surabaya Timur.
Selain itu, adanya RSUD Eka Candrarini juga bisa mempercepat penanganan, ketika ada pasien yang membutuhkan pelayanan kedaruratan atau rujukan. Dengan begitu, maka pasien bisa segera tertangani dan terlayani dengan baik.
Ada berbagai pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya untuk ibu dan anak. Diantaranya, ada layanan Radiologi, Dapur Gizi, IGD, IGD Infeksius, Laboratorium, dan Klinik Infeksius.
Tidak hanya itu, RSUD ini juga menyediakan layanan Klinik Bedah, Klinik Saraf, Medical Chek Up, Rehab Medik Anak, Klinik Jantung, Klinik Reproduksi Berbantu, ruang ICU, ICCU, NICU, dan PICU. Juga ada Klinik Obgyn, Klinik Anak, Klinik Risiko Tinggi (Risti), Klinik Nifas & KB, Klinik Onkologi, Klinik Tumbuh Kembang, Klinik Gigi Anak, dan Klinik Bedah Anak.(Nor)
Leave feedback about this