Perayaan imlek yang jatuh pada Minggu (22/01/2023), nampaknya berhasil membawa angin segar bagi banyak pedagang di Pasar Atom Surabaya. Bagaimana tidak, para pembeli yang didominasi oleh warga Tionghoa tak hentinya datang untuk berbelanja pernak-pernik, hingga camilan khas untuk menyambut tahun bershio kelinci ini. Keramaian terjadi bukan tanpa alasan, mengingat pemerintah telah resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 30 Desember 2022 silam.
Siang itu, Rabu (18/01/2022) Pasar Atom Surabaya telah dihiasi dengan ornamen berwarna merah khas imlek pada sudut-sudutnya. Tak hanya itu, nampak pula banyak pedagang pernak-pernik yang memenuhi selasarnya. Berdasar pantauan aspirasivirtual, Sejahtera Florist merupakan salah satu toko pernak-pernik yang penuh dengan pembeli. Salim (28), sang pemilik toko membenarkan bahwa peningkatan jumlah pembeli pada tokonya telah sangat signifikan, bahkan omset yang diraihnya juga melambung tinggi.
“Pembeli sudah mulai ramai sejak H-7 menjelang imlek, ya. Penjualan retail lancar, sehingga omset yang saya dapat otomatis juga naik. Sekarang sudah sampai 50% kenaikannya.” ujarnya.
Mulai dari hiasan bunga, lampu, lampion, hingga angpau, Salim yang telah berjualan selama lebih dari 10 tahun ini, mengaku bahwa angpau masih menjadi barang yang paling diburu oleh pembeli.
“Yang pasti dicari setiap tahunnya ya angpau itu. Tahun ini disiapkan sesuai dengan shionya yaitu kelinci.”
Seperti yang kita ketahui, perayaan imlek di tahun 2023 membawa kelinci air sebagai lambang atau shionya. Kelinci dipercaya menjadi lambang kemakmuran serta kedamaian. Sedangkan elemen air, diharap akan membawa perubahan yang tak terduga bagi manusia.
Berkah dan kemakmuran imlek ini tak hanya dirasakan oleh Salim saja. Akwang (31), pemilik toko camilan Swadaya Madani yang terletak di Tahap 3 Pasar Atom ini telah berhasil meraup untung yang cukup tinggi di tahun ini.
“Toko kami sendiri sudah mulai ramai sejak dua minggu menjelang imlek. Untuk omset sudah pasti meningkat. Lebih dari Rp10 juta sudah di tangan dalam beberapa hari ini.” tutur Akwang.
Toko camilan milik Akwang sendiri terbilang sangat lengkap. Segala jenis krupuk, coklat, manisan, hingga kue keranjang selalu tersedia di setiap tahunnya. Sedangkan untuk imlek tahun ini, kue keranjang masih menjadi hidangan yang paling dicari. Menariknya, para pelanggan Akwang tak hanya datang dari Kota Surabaya saja.
“Nggak Cuma dari Surabaya aja. Mulai dari Semarang, sampai Kalimantan itu ada.” Tambahnya.
Meski omset yang diraih setiap pedagang Pasar Atom telah berhasil meningkat di tahun ini, baik Salim maupun Akwang sama-sama setuju bahwa angka tersebut masih belum stabil jika dibanding keuntungan saat sebelum pandemi. Keduanya berharap pencabutan kebijakan PPKM ini bisa menjadi titik terang bagi pemulihan ekonomi dari setiap bisnis yang ada.