Sebagai Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya, Drs Agoeng Prasodjo M Si justru makin melebarkan sayap untuk menampung semua aspirasi warga. Bukan hanya soal pembangunan, tidak sedikit warga yang mengadu soal kesehatan dan pendidikan.
Memang, tupoksi Komisi C DPRD Surabaya lebih fokus terhadap persoalan pembangunan kota. Tapi politisi Partai Golkar ini ini tidak pernah menolak keluhan warga.
“Saya punya banyak sayap (banyak kenalan) dari tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. Laporan atau keluhan ada soal PJU (Penerangan Jalan Umum), CCTV, sekolah, sampai terkait kesehatan kami tampung. Tidak mungkin kami menolak keluhan warga,” tutur Agoeng Prasodjo saat ditemui sebelum hearing di Komisi C DPRD Kota Surabaya, Senin (29/1/2024).
Lulusan S1 Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya ini terlihat piawai di setiap hearing di Komisi C. Bahkan ia mengaku geram saat dilapori bahwa ada beberapa RT di wilayah Surabaya yang belum menerima ‘kue pembangunan’.
“Kue pembangunan ini berupa paving dan selokan. Ada laporan beberapa RT yang belum menerima. Laporan banjir di Pagesangan, banjir di RW 1 Simomulyo Baru,” terangnya.
Caleg incumbent Partai Golkar ini mengakui semua program Pemerintah Kota Surabaya pada dasarnya sangat bagus. Sayangnya, dalam pelaksanannya terdapat banyak problem.
“Masalahnya ada di tingkat bawah. Layanan puskesmas dan rumah sakit pemerintah misalnya. Ke puskesmas kan daftar online, bagaimana dengan pasien dengan usia senja, bagaimana dengan pasien yang tidak punya handphone berinternet. Tiba-tiba pasien diinfo di rumah sakit, bahwa BPJS diblokir,” ungkapnya tentang problema pelaksanaan program pemkot.
Harusnya seluruh dinas di bawah Pemkot Surabaya itu jemput bola, lanjut Agoeng.
“Saya harap, dinas terkait lebih aktif jemput bola, jangan wait and see, menunggu ada masalah,” ucap pria Kelahiran Surabaya 23 Juni. (Nor)
