Pemkot Surabaya Pastikan Stok Harga dan Pangan Awal Tahun 2024 Aman
Surabaya 24 Hours

Pemkot Surabaya Pastikan Stok Harga dan Pangan Awal Tahun 2024 Aman

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memastikan stok dan harga bahan pokok dalam keadaan aman dan mencukupi pada awal tahun 2024. 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan, beberapa pasar di Kota Pahlawan telah tersedia warung TPID guna mengontrol dan memantau harga, serta stok bahan pangan agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Harga di pasar masih cukup stabil dan aman. Kami juga berkolaborasi dengan Bulog. Kami juga secara rutin menggelar operasi pasar untuk memastikan ketersediaan stok minyak, gula, maupun beras sehingga tidak ada harga yang berbeda,” kata Dewi dikutip siaran pers Diskominfo, Kamis (18/1/2024).

Menurut Dewi, pihaknya bersama TPID selalu melakukan koordinasi perihal ketersediaan bahan pokok serta pemantauan grafik harga. 

“Kami tahu posisi beras, gula, maupun sayuran dalam keadaan aman. Kami sudah perhitungkan semuanya karena setiap minggu kami selalu melihat grafiknya, jika ada iindikasi kenaikan harga maka Pemkot akan kerjasama dengan daerah surplus agar dapat suplai kebutuhan bahan pokok” ujarnya.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga memastikan bahwa layar monitor pemantauan harga telah terpasang di pasar, guna transparansi harga. 

“Layar monitor telah tersedia agar konsumen mengetahui harga bahan pokok secara langsung. Hal ini juga meminimalisir kebohongan pedagang,” terangnya. 

Lebaihaa lanjut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bahwa Pemkot Surabaya masih dalam posisi grade 1 yang berarti ketersediaan dan kebutuhan bahan pokok relatif aman. 

“Artinya ketersediaan cukup untuk kebutuhan satu kota dalam satu bulan dan masih ada kelebihan. Jadi kebutuhan bahan pokok di awal tahun aman,” tegasnya.  

Ia menerangkan, dari hasil pemantauan dan pendataan tersebut, harga cabe, bawang merah, dan bawang putih mengalami penurunan. Saat ini, yang perlu dilakukan antisipasi adalah pada harga tomat, serta indikasi adanya kenaikan kenaikan harga pada telur dan daging ayam. 

“Tapi kecil, jadi tidak terlalu signifikan, jadi kami melihat bahwa trendnya (kenaikan) tidak hanya di Surabaya, ini hampir di seluruh kabupaten/kota.” terangnya.

Tak hanya sampai di situ, Antiek mengaku bahwa Pemkot Surabaya telah mengantisipasi hal tersebut hingga menjelang puasa dan lebaran. Bahkan, Pemkot Surabaya rutin menggelar pasar murah yang kemudian dikolaborasikan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) di setiap kecamatan.

“Ada pula program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar) untuk memastikan ketersediaan beras lewat operasi pasar. Itu dilakukan untuk stabilitas harga pangan dan bisa melalui warung TPID,” pungkasnya.

    X