Arif Fathoni menjadi salah satu dari sebagian politisi muda di jajaran anggota DPRD Surabaya periode 2019 – 2024. Meski terbilang baru sebagai wakil rakyat, kiprah Arif Fathoni tak main-main. Arif Fathoni menjadi legislator yang cukup vokal terutama di Komisi A DPRD Surabaya.
Keberanian Thoni, sapaan akrabnya dalam menyuarakan aspirasi masyarakat tertempa atas pengalaman panjang jauh sebelum menjadi anggota dewan. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara ini memang telah menjadi aktivis selama duduk di bangku kuliah. Mulai dari menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Hukum Ubhara, Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Ubhara Surabaya, Koordinator Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (Ismahi) Jatim, hingga Wakil Ketua Pengurus Pusat Ismahi.
Pengalamannya menjadi aktivis di beragam organisasi tingkat kampus tersebut menjadi bekal berharga bagi seorang Arif Fathoni sebelum menjajakkan kakinya di dunia politik. Namun, perjalanan Thoni tidak sampai di situ saja. Usai menyandang gelar sarjana hukum, Thoni sempat mencicipi dinamika jurnalistik di tingkat kota. Ia pernah tercatat sebagai wartawan salah satu media lokal di Surabaya.
Sembari bekerja sebagai wartawan, Thoni juga mengikuti PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) hingga lulus UPA (Ujian Profesi Advokat). Usai resmi menjadi seorang advokat, Thoni memilih menekuni dunia hukum praktis. Di sela-sela kesibukannya sebagai advokat inilah ia mulai nyemplung ke dunia politik.
“Saya banyak menjadi kuasa hukum secara probono (bantuan pelayanan hukum kepada pihak tidak mampu tanpa dipungut biaya), warga yang dicaplok tanahnya oleh oknum-oknum pengembang nakal yang berkolaborasi dengan oknum-oknum pemerintah yang nakal,” katanya.
Kerap bersinggungan dengan rakyat kecil inilah yang membuatnya mantap menapakkan kaki di kancah legislatif kota. Partai Golkar dipilih Thoni sebagai tempat bernaung sekaligus berkiprah dalam dunia politik. Kepiawaiannya berpolitik sekaligus mengelola organisasi sedari bangku kuliah mengantarkan Thoni terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar. Dan di tahun 2019, ia sukses meraup suara masyarakat Surabaya hingga mengantarkannya duduk di kursi parlemen sebagai anggota DPRD Surabaya.
Kini, Arif Fathoni duduk di Komisi A DPRD Surabaya yang membidangi hukum dan pemerintahan. Sangat cocok dengan latar belakang Thoni sendiri. Melalui DPRD Surabaya, Thoni ingin lebih optimal memperjuangkan keadilan bagi warga Surabaya, terutama kaum miskin dan lemah. Sebab, selama menjadi aktivis dan advokat, ia merasa memiliki keterbatasan kewenangan.
Bagi Thoni, ada satu rahasia yang membuatnya sukses berkiprah di kancah politik. Rahasia itu ialah keberanian bermimpi. Menurutnya, setiap orang pasti memiliki mimpi. Namun tak semuanya berani bermimpi dengan ketiadaan niat, strategi, dan usaha untuk mewujudkannya. Berani bermimpi baginya adalah langkah awal menuju kesuksesan.
“Karena siapa mampu bertahan dalam proses pergulatan merebut mimpi-mimpi itu, maka dialah yang akan keluar sebagai pemenang,” ujarnya.
Seluruh seluk beluk perjalanan karir Thoni kini bisa dibaca dan menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat melalui buku yang ditulisnya. Ya, tahun lalu, ia meluncurkan sebuah buku berjudul “Dua Tahun Bersama Rakyat”. Di dalamnya memuat detail perjuangannya menjadi anggota legislatif dari nol. (Fen)
Leave feedback about this