Program Beasiswa Tangguh oleh Pemkot Surabaya dianggap masih banyak celah. Maka Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati meminta pemkot menyusun perubahan atau merevisi perwali terkait beasiswa tangguh.
Menurut Ajeng, masyarakat banyak bingung harus memasukkan data kemiskinan. Padahal dalam Perwali, prestasi yang lebih diutamakan. Sehingga sosialisasinya bisa tidak satu pintu.
“Yang disana menyampaikan harus gamis (keluarga miskin), yang kelurahan ini, harus PTN diatas 3,0 IPK nya. Ini kan membingungkan warga.” terang Ajeng.
Legislator dari Partai Gerindra ini berharap,
dengan perubahan perwali tersebut, target beasiswa tangguh bisa tercapai.
Dengan merevisi perwali tersebut, Ajeng meyakini pemkot tidak terbelenggu dengan peraturan sendiri.
“Jangan sampai pemkot terbelenggu oleh peraturannya sendiri, pemkot harus menyusun perubahan perwali,” kata Ajeng.
Ajeng juga optimis bahwa beasiswa tangguh bisa bertambah menjadi 800 hingga 1000 penerima manfaat pada tahun 2024 ini.
“Sedangkan untuk siswa SMA dan SMK harus lebih proaktif, agar tercapai target penerimaan beasiswanya.” tutur Ajeng.
Bagi penerima beasiswa PIP(Program Indonesia Pintar), lanjut Ajeng, boleh untuk siswa SMA/SMK menerima beasiswa tangguh.
Maka dari itu, dia mengimbau data kemiskinan harus segera terupdate. Jangan sampai data yang dimasukkan dapat dua beasiswa. Tetapi yang sudah mengajukan belum disetujui oleh dinas sosial (Dinsos).
“Terlebih yang terima PIP bisa terima (beasiswa tangguh), data kemiskinan harus segera terupdate. Jangan sampai yang masuk data, dapat 2 beasiswa. Tetapi yang sudah mengajukan, belum disetujui dinsos, akhirnya belum dapat bantuan beasiswa sama sekali.” pungkas Ajeng. (Nor)
Leave feedback about this