Pemkot Surabaya terus mencari cara untuk penanggulangan banjir. Saat ini pemkot bahkan membangun tanggul di wilayah Pakal dan Benowo. Langkah ini diapresiasi anggota dewan Komisi C DPRD Surabaya.
Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am menuturkan, ia mendukung langkah Walikota Eri Cahyadi membangun tanggul sepanjang 2,5 km di wilayah Pakal hingga Sumberrejo. Pembangunan tanggul ini guna mencegah air meluap ke rumah warga akibat kiriman dari Kabupaten Gresik.
“Terpenting pembangunan tanggul harus sesuai dengan kajian. Baik spesifikasi dan kualitas material, jangan asal bangun,” kata Abdul Ghoni.
Jika main asal bangun, tanpa melihat standar spesifikasi yang ada, Abdul Ghoni tidak akan segan memanggil pihak terkait sesuai mekanisme berlaku. Sebab hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah baru.
“Baik itu dinasnya, kontraktornya yang menjadi mitra kerja Komisi C akan kami panggil. Karena sudah menjadi wewenang kami untuk bersinergi dengan mitra kerja,” terang pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Cak Ghoni juga menyebut musuh utamanya adalah air yang perlahan bisa mengikis tanggul. Kemudian, konektivitas prasarana, sarana dan utilitas (PSU) terutama saluran drainase juga harus dipetakan ulang. Terlebih di Surabaya Barat banyak pengembangan permukiman. Sehingga setiap pembangunan proyek baru, PSU saling terhubung. (Nor)
Leave feedback about this