Surabaya 24 Hours

Ketua Komisi D: RS di Surabaya Timur Bakal Segera Dibangun

SURABAYA – Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah menyatakan bahwa tidak lama lagi kawasan Surabaya Timur akan berdiri sebuah rumah sakit milik Pemkot Surabaya.

“Kita bersyukur, akhirnya rumah sakit yang dinanti-nantikan masyarakat di wilayah Surabaya Timur, sudah mulai persiapan pembangunan. Dari informasi yang saya dapat, sekarang sudah memasuki tahap grand design,” ujar Khusnul, Jumat (25/11/2022).

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini berharap, dua atau tiga tahun ke depan rumah sakit baru ini sudah dibangun. Sehingga bisa secepatnya bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat Surabaya Timur.

Selama ini, lanjut Khusnul, masyarakat Surabaya Timur jika ingin berobat ke rumah sakit yang jadi rujukan setelah dari puskemas, harus ke RSUD Soewandhie yang lokasinya di tengah kota. Jarak yang cukup jauh ini menjadi kendala tersendiri bagi pasien yang sedang sakit.

“Pembangunan rumah sakit di Surabaya Timur ini sudah lama kita usulkan. Dan akhirnya akan segera dibangun. Jika semua pasien Surabaya Timur larinya ke RSUD Soewandhie, tentu tidak mencukupi. Apalagi RSUD Soewandhie selama ini menerima pasien dari Surabaya Utara,” katanya.

Sementara itu, agar pelayanan kesehatan di rumah sakit milik Pemkot Surabaya semakin baik, Khusnul meminta pemkot untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Contohnya alat kesehatan (alkes) jantung dan urologi di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).

“RSUD BDH sudah memiliki dokter spesialis jantung dan urologi. Mereka sudah lama mengabdi cukup lama di RSUD BDH. Hanya saja mereka tidak memiliki alat. Rasanya sayang sekali jika kita memiliki dokter spesialis, tetapi tidak bisa memaksimalkan potensinya karena minim alkes,” ungkapnya.

Dengan adanya penambahan fasiltias ini, rumah sakit milik pemkot mampu bersaing dengan rumah sakit swasta yang menjamur di Kota Pahlawan. Selain itu, penambahan fasilitas kesehatan ini juga mendukung kesuksesan Surabaya, sebagai pilot project wisata kesehatan.

Tak hanya fasilitas kesehatan, legislator perempuan asal Fraksi PDI Perjuangan ini juga menyoroti soal fasilitas parkir di RSUD BDH. Menurutnya, fasilitas parkir sudah sangat overload.

“Disekiar RSUD BDH juga terdapat pasar pinggir jalan dan juga sekolah. Saya mendorong agar RSUD BDH melakukan komunikasi untuk pengaturan lalu lintasnya, karena berlaku dua arah. Khawatirnya, jika ada pasien dalam kondisi darurat terhalang aktivitas pasar dan sekolah tersebut,” tandasnya. (Nor) 

Exit mobile version