aspirasivirtual.com Blog Berita Blusukan Simpan Sejuta Makna, Masjid ChengHo Surabaya Berhasil Padukan Budaya Arab dan Tionghoa
Blusukan

Simpan Sejuta Makna, Masjid ChengHo Surabaya Berhasil Padukan Budaya Arab dan Tionghoa

Tak akan habis rasanya jika berbincang mengenai wisata di Surabaya. Mulai dari wisata alam, kuliner, hingga wisata religi tersedia. Salah satu destinasi wisata religi yang tak boleh anda lewatkan adalah Masjid Chengho Surabaya. Masjid yang terletak di Jalan Gading, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur ini hanya berjarak sekitar 1 km dari Balai kota. 

Masjid dengan perpaduan warna merah, hijau dan sedikit semburat emas ini nampak nyentrik dengan arsitektur khas Negeri Tirai Bambu. Bagaimana tidak, desain bangunan yang ikonik ini memang terinspirasi oleh masjid Niu Jie di Beijing. Telah dibangun sejak tahun 2001, masjid ini dirancang oleh PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) dengan berbagai makna dan filosofi yang matang pada setiap detailnya. 

Ketika sampai di lokasi, anda akan melihat pintu masuk masjid yang megah menyerupai pagoda. Pintu dengan relief naga dan patung singa dari lilin ini bertuliskan “Allah” dalam karakter Arab. Dilansir website resmi tourism.surabaya.go.id, masjid ini memiliki luas 11×9 meter seperti ukuran Ka’bah. Angka 9 juga menunjukkan jumlah wali songo sebagai penyebar syariat Islam di Indonesia. Lebih lanjut, hasil perkalian dari 11×9 ini menunjukkan 99 Asmaul Husna. Secara keseluruhan, Masjid Cheng Ho ini dapat menampung 200 orang jamaah.

Berbeda dengan masjid lain, bagian atas Masjid Cheng Ho tidak berbentuk kabah, melainkan segi 8 (pat kwa) dengan bentuk menyerupai sarang laba-laba. Angka 8 memiliki arti keberuntungan menurut budaya Tionghoa, sedangkan laba-laba adalah sesuatu yang menyelamatkan Muhammad dari kejaran kaum Quraish. 

Lebih lanjut, anak tangga di pintu kanan dan kiri masjid berjumlah 5 dan 6. Pemilihan angka ini menyimbolkan rukun Islam dan rukun iman. Pintu masjid dibuat tanpa daun pintu, untuk melambangkan bahwa Masjid Cheng Ho Surabaya terbuka bagi siapa saja, tanpa melihat ras dan golongan. Di sisi kiri masjid terdapat beduk yang masih kerap digunakan untuk menandakan waktu sholat tiba. 

Di sisi lain, pemilihan nama Cheng Ho juga menyimpan cerita unik yang menarik untuk dikulik. Cheng ho adalah seorang Muslim berperawakan tinggi, yang selalu menghormati wilayah yang ia singgahi. Untuk diketahui Cheng Ho adalah seorang Tionghoa yang berhasil melakukan pelayaran dari China hingga Afrika. Di sisi utara Masjid Cheng Ho, terdapat relief dan replika kapal dan wajah Laksamana Cheng Ho. Relief ini bertujuan untuk menyampaikan pesan agar umat Islam tetap rendah hati dalam menjalani hidup sehari-hari.

Exit mobile version