Dinamika Dewan

Komisi B Soroti Peredaran Daging Gelonggongan 

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengajak seluruh stake holder untuk serius menyoroti kebutuhan pangan masyarakat. Anas Karno bahkan ikut sidak ke pasar tradisional guna mencegah peredaran daging gelonggongan.

Hal ini dikatakan Anas Karno pasca ada temuan tim monitoring PD RPH terhadap supply daging gelonggongan di lapak penjual daging di Jalan Pegirikan Surabaya.

“Baru satu yang ditemukan. Bisa jadi praktek ilegal seperti ini banyak terjadi di lapak-lapak penjual daging di lokasi lain,” kata Anas, Rabu (30/8/2023).

Politisi PDIP ini menuturkan, monitoring secara masif dan intensif perlu dilakukan untuk mengantisipasi makin maraknya kasus tersebut.

“Tidak hanya oleh PD RPH, monitoring juga musti dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, terutama bidang peternakan. Juga oleh PD Pasar Surya terhadap para pedagang daging di pasar yang dikelolanya,” ungkap Anas.

Berdasarkan literasi atau jurnal kesehatan, tambah Anas, gelonggongan tidak hanya dilakukan terhadap daging sapi saja. Melainkan juga daging ayam.

“Intinya sama, yaitu dengan memasukkan atau menyuntikkan air untuk menambah berat timbangan daging. Selain merugikan konsumen, daging gelonggongan berbahaya saat dikonsumsi,” terang Anas.

Ia menambahkan, daging gelonggongan rentan terinfeksi bakteri dari air yang dimasukkan secara paksa. Sehingga hal ini bisa memicu diare bagi orang yang mengonsumsinya.

“Daging gelonggongan biasanya dapat dikenali dari tekstur daging yang lembek. Hal ini dipicu oleh kandungan air yang tinggi,” pungkas Anas.(Nor)

Exit mobile version