Anggota Komisi D DPRD Surabaya Tjutjuk Supariono menerima banyak laporan bahwa PAUD di Surabaya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Menurutnya, penggunaan bahasa Indonesia di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) perlu mendapat perhatian serius.
Tjutjuk Supariono mendapat banyak laporan bahwa Paud di Surabaya bukan menggunakan bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari.
“Negara dengan pendidikan maju seperti Finlandia pun tetap menggunakan bahasa asli mereka untuk pendidikannya. Bukan bahasa Inggris,” kata Tjutjuk Supariono.
Politisi PSI ini menilai, persoalan tersebut dinilai bisa memicu pergeseran dalam penggunaan bahasa. Tjutjuk meminta Pemkot Surabaya membuat pedoman terkait hal tersebut.
Menurut Tjutjuk, penggunaan selain bahasa Indonesia tidak masalah. Asalkan bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa komunikasi harian.
“Ayo kita bangga berbahasa Indonesia. Bahkan bahasa daerah,” katanya.
Tjutjuk menuturkan, sudah banyak contoh bahasa daerah terkikis dan hilang. Jangan sampai bahasa Indonesia mengalami hal serupa. Eksistensinya menjadi berkurang.
“Memang di Surabaya ini banyak sekali kegiatan berskala internasional. Tapi itu bukan alasan untuk kemudian mengganti bahasa nasional sebagai bahasa sekunder,” pungkasnya. (Nor)