Pepatah mengatakan meraih lebih mudah dibanding mempertahankan. Ungkapan tersebut juga berlaku di dunia politik, bahwa mempertahankan jabatan lebih sulit dibanding meraihnya. Sehingga, tak banyak politisi yang mampu menjabat sebagai anggota legislatif selama dua periode berturut-turut. Salah satu anggota legislatif yang berhasil ialah Agoeng Prasodjo.
Politisi kawakan ini telah menjabat sebagai anggota DPRD Surabaya sejak tahun 2014. Kini ia menjabat sebagai Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya. Kepada redaksi Aspirasi, Agoeng Prasodjo sempat membagikan tips agar bisa berkarir di kancah politik untuk jangka panjang. Salah satunya ialah menghilangkan paradigma instan. Seorang politisi harus mau meniti karir dari bawah. Sama halnya seperti ia yang meniti karir di dunia politik bermula dari organisasi kepemudaan.
Sejak di bangku kuliah, Agoeng Prasodjo telah aktif di berbagai organisasi kepemudaan. Salah satunya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Baginya, organisasi kepemudaan tidak hanya menjadi tempat yang tepat untuk membangun relasi, namun juga ibarat kawah candradimuka. Sebagai kawah candradimuka, organisasi kepemudaan menjadi lahan penempaan mental. Selain itu, melalui organisasi kepemudaan, ia juga mendapaykan beragam ilmu organisasi.
“Inilah akarnya. Bila akar pohon ini kuat tertanam di bawah tanah, maka semakin kokoh pohon tersebut. Setinggi apapun pohon tersebut, sekencang apapun angin yang menerpanya, ia akan tetap berdiri kokoh,” ujarnya.
Keaktifannya bergelut di beragam organisasi kepemudaan menjadi bekal berharga di saat Agoeng mulai meniti karir di dunia politik. Berbekal jaringan relasi yang telah dibangun serta ilmu-ilmu keorganisasian, Agoeng Prasodjo sukses mendulang suara dalam kontestasi Pemilihan Legislatif Daerah.
“Jadi ini sekarang ibarat tinggal menuai hasilnya saja,” ujarnya.
Namun, organisasi kepemudaan tidak hanya dianggap sebatas pijakan semata bagi Agoeng Prasodjo. Hingga kini, ia masih kerap menyempatkan diri untuk memberi pembinaan pada anggota-anggota muda di organisasi kepemudaan. Bagaimanapun juga, organisasi kepemudaan tersebut memiliki peranan penting dalam mengantarkannya sebagai anggota dewan.
“Tetap rutin. Kalau diminta untuk mengisi materi pembinaan dan pelatihan atau bahkan sekadar memberi motivasi dan nasehat, pasti saya sempatkan. Meskipun menjadi anggota dewan memiliki tugas yang seringkali tak kenal waktu,” ujarnya.
Ia juga berpesan, kepada generasi penerus perjuangan politiknya kelak agar tak cepat patah semangat. Meniti karir dari bawah memang tidaklah mudah. Apalagi bila ingin langgeng di dunia politik tidak bisa dengan cara instan. Butuh keuletan dalam menjalani prosesnya.
“Percuma bila menjalani karir politik secara instan, namun akarnya belum kuat, ia akan turun dengan cepat,” tandasnya. (fen)