Surabaya 24 Hours

Budidaya Maggot Manfaatkan Makanan Sisa Warga Liponsos

Makanan sisa di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) kini tak lagi sia-sia. Kulit buah, sayuran, sisa makanan dan sampah organik dari makanan suplai untuk warga liponsos menjadi lebih bermanfaat. Ratusan warga yang tinggal di liponsos kini mampu menjalankan budidaya maggot dan ikan lele.

Ide awal muncul saat ada banyak makanan sisa dari suplai pemkot sehari-hari. Sehingga, makanan sisa tersebut menjadi sampah yang kian menumpuk. 

Kemudian Kepala UPTD Liponsos Keputih Surabaya, Imam Muhaji ingin sampah tersebut lebih bisa membawa manfaat, misalnya dengan upaya reduce maupun recycle. Kemudian Imam berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup yang memiliki bibit maggot di Kebun Bibit Wonorejo.

Bibit maggot tersebut, lalu ditetaskan di lingkungan liponsos. Tentu saja Imam telah menyiapkan media tempat/kolam untuk maggot menetas. Kemudian maggot tumbuh dari maggot kecil, sedang lalu menjadi besar.

“Dari maggot besar ini, kami tetaskan menjadi kepompong yang menjadi Black Soldier Fly (BSF) atau lalat hitam. Namun, maggot yang belum siap menjadi kepompong atau lalat itulah yang digunakan sebagai pakan lele,” kata Imam, Minggu (23/10/2022).

Ia berharap, upaya ini bisa mengurangi sampah dari sisa makanan sehari-hari warga liponsos. Terlebih lagi ada nilai ekonomis yakni stok pakan ikan lele berasal dari hasil budidaya bibit maggot.

Dalam sehari, Imam menjelaskan, sampah total dari ratusan warga liponsos bisa mencapai 20 kilogram. Sementara sampah sisa makanan sebanyak 10 kilogram.

“Jadi sampah kami kumpulkan dari masing-masing barak dibantu oleh teman-teman di sini. Sampah sisa makanan seperti sayuran dan buah diberikan untuk pakan maggot pagi dan sore,” tutur Imam. 

Salah satu penghuni Liponsos Keputih yang turut merawat budidaya maggot dan ikan lele adalah Supriyanto. Ia menjelaskan bahwa setiap hari ia bertugas mengumpulkan sampah yang ada di dapur.

Setelah 20 hari maggot menetas, Supriyanto ikut memilah maggot sedang dan besar. Menurutnya, maggot yang berwarna kuning yang cocok sebagai pakan ikan lele. Sedangkan maggot yang berwarna hitam kembali dibudidayakan supaya bertelur menghasilkan bibit maggot baru. Begitulah siklus ini berjalan.

“Yang kuning (maggot) kita gunakan untuk pakan lele, bisa juga diberikan untuk pakan ayam,” ujar Supriyanto.

Seperti yang kita tahu, Pemerintah Kota Surabaya setiap hari menyiapkan makanan untuk ratusan penghuni liponsos. Ratusan penghuni yang terdiri dari Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), gelandangan hingga pengemis ini mendapat suplai makanan tiga kali dalam sehari. Total penghuni liponsos hampir mencapai  700 orang. Bisa dibayangkan, berapa banyak sampah sisa makanan dari penghuni liponsos. Dan upaya mereka memanfaatkan sisa makanan untuk budidaya maggot dan ikan lele bisa menjadi opsi sampah tak lagi sia-sia. (Nor) 

Exit mobile version