Tutur katanya lugas dan sikap yang tenang menjadi karakter Yona Bagus Widyatmoko saat memimpin rapat dengar pendapat di Komisi A DPRD Surabaya.
Tidak banyak yang tahu bahwa lelaki kelahiran 6 November 1976 ini bukan hanya seorang politisi. Yona juga pengusaha tangguh sekaligus atlet jujitsu yang telah mengantongi DAN II sabuk hitam yang menjadi simbol pengabdian dan kedisiplinan dalam bela diri.
Sejak muda, Yona akrab dengan dunia olahraga, khususnya jujitsu. Latihan keras di atas matras dojo membentuk karakter dasarnya memiliki fokus, konsisten, dan tidak mudah menyerah. Nilai-nilai itulah yang ia bawa ke dunia profesional dan politik.
“Sampai sekarang kan saya punya dojo sendiri untuk membina adik-adik ini, dan itu tidak berbayar, gratis,” terang Yona, Sabtu (23/8/2025).
Langkah awal Yona terjun dalam dunia politik yakni di tahun 2014. Hingga ia masuk dalam struktural di Partai Gerindra pada tahun 2021.
“Saya sudah berkecimpung, cuman nggak masuk di struktural. Sudah terlibat di situ, tapi non-struktural. Jadi lebih ke tim pemenangannya Pak Bambang Haryo,” tegas Cak Yebe, panggilan akrabnya.
Yona saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya. Di samping kegiatan politisnya, Yona juga dikenal sebagai CEO PT Trufindo Asta Mandiri yang berkecimpung dalam bisnis catering.
Di sana, ia membangun reputasi sebagai pemimpin yang tegas namun terbuka terhadap inovasi.
Kombinasi antara kedisiplinan atlet dan insting bisnis membuatnya tangguh menghadapi tantangan di lapangan maupun di balik meja rapat.
Dari background pengusaha ke wakil rakyat, Yona mengungkap alasannya untuk memperluas pengabdian pada masyarakat Surabaya.
“Kalau memang ingin memperluas wadah pengabdiannya, ya terjun di dunia politik. Karena ketika kita berbicara CSR mungkin hanya sebatas di situ. Tapi kalau kita jadi wakil rakyat, maka sesuai dengan tingkatannya, maka pengusaha ini akan mengabdi sepenuhnya untuk seluruh masyarakat kota Surabaya,” kata Yona yang juga owner Yebe Trans.
Di Gedung DPRD, Yona tak hanya duduk. Ia terus bergerak. Komisi A yang dipimpinnya membidangi pemerintahan dan hukum, sektor yang kerap kali bersinggungan langsung dengan dinamika kebijakan dan pelayanan publik.
Di sinilah kepekaannya sebagai pengusaha dan ketegasannya sebagai praktisi jujitsu menjadi senjata tersendiri.
“Dengan saya masuk ke dunia politik itu artinya saya benar-benar lebih tahu dan dipaksa untuk tahu tentang kondisi masyarakat kota Surabaya yang sebenarnya,” paparnya.
Yona Bagus adalah gambaran baru dari sosok legislator kota. Sosoknya disiplin tanpa kehilangan empati, tegas tanpa kehilangan arah, dan tenang namun penuh daya dorong.
Ia membuktikan bahwa jalur politik bisa dijalani tanpa kehilangan prinsip. Dan bahwa pengalaman hidup di berbagai bidang justru memperkaya cara pandang seorang pemimpin.
Tak hanya itu saja, Yona juga mahir di organisasi lawyer, hingga dipercaya sebagai Humas Asosiasi Pengacara Pengadaan Barang & Jasa Indonesia (APPI) Jatim, anggota Perkumpulan Pengacara Pengawal Demokrasi (PERWADI), Direktur Humas & Hub Antar Lembaga Dewan Sengketa Indonesia (DSI), dan Kabid Humas Perkumpulan Ahli Hukum Kontrak Pengadaan Barang Jasa Indonesia (PERKAHPI) Jatim. (Nor)

