Ribuan warga Surabaya dan sekitarnya berkumpul di Jalan Tunjungan, sekitaran Hotel Majapahit, dalam rangka menyaksikan teatrikal perobekan bendera pada Minggu (17/09/2023). Teatrikal tersebut menjadi salah satu agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Melalui refleksi perobekan bendera belanda ini, para warga yang hadir diajak untuk menapak tilas kembali sebuah peristiwa sejarah yang pernah terjadi pada 19 September 1945 silam, tepat sebelum pertempuran 10 November meletus. Peristiwa tersebut merupakan buntut dari kegagalan perundingan antara Residen Surabaya Sudirman dengan pihak Belanda yang dianggap telah menghina kemerdekaan Bangsa Indonesia. Arek-arek Suroboyo yang geram lantas menyerbu Hotel Yamato dan berhasil merobek bendera Belanda menjadi bendera merah putih.
Sebanyak 1.360 penampil ambil bagian dalam acara teatrikal ini berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga komunitas pegiat sejarah dan pegiat seni setempat. Tak kalah menariknya lagi, Walikota Surabaya Eri Cahyadi yang hadir juga ikut berpartisipasi memerankan dua tokoh yang berbeda, yakni Ir. Soekarno dan Residen Sudirman.
Terlihat antusiasme dari warga yang menonton begitu tinggi, meski acara baru dimulai pukul 16.00 WIB. Hal ini nampak dari tidak sedikit penonton yang telah memadati kawasan jalan tunjungan sejak siang hari. Salah satunya adalah Maya (45). Ia pun tak datang seorang diri, melainkan ditemani dengan suami dan sanak saudara.
Menurutnya, selain menjadi sarana refreshing, adanya acara ini juga mampu menjadi edukasi dan pengingat bahwa Surabaya adalah kota yang sarat akan nilai-nilai sejarah. “Acaranya gratis dan bagus untuk mengisi waktu luang saat weekend. Karena bawa anak-anak jadi belajar juga gimana susahnya perjuangan pahlawan mengusir penjajah jaman dulu,” ungkapnya.