Gairah jual beli di Pasar tradisional biasanya syarat dengan keramaian. Dari penjual sembako, daging, jajan Pasar, penjual gorengan, nasi bungkus hingga aktivitas tawar-menawar antara pembeli dan penjual. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, jumlah pengunjung Pasar menurun drastis. Semakin pilu dengan kelangkaan minyak goreng.
Hal ini diakui Kepala Cabang Perusahaan Daerah Pasar Surya Surabaya Selatan Muhammad Masrur. Sebelum pandemi Covid-19, pengunjung Pasar Wonokromo bisa mencapai 10.000 dari berbagai lapisan masyarakat. Kini Pasar yang berada satu kompleks dengan lokasi Darmo Trade Center (DTC) itu makin sepi.
“Betul, semenjak ada pandemi, jumlah pengunjung berkurang 50 persen. Sekarang di tambah minyak goreng curah yang langka, “ kata Masrur
Menurutnya, pelanggan pedagang Pasar Wonokromo ini lebih memilih minyak goreng curah dibanding minyak goreng kemasan. “ Karena harganya (minyak goreng curah) lebih murah, “ tambah dia.
Sudah hampir satu bulan ini, pedagang Pasar Wonokromo tidak mendapat pasokan minyak goreng curah. Salah seorang pedagang, Andik (59) mengaku sudah mencari stok minyak goreng curah ke pabrik-pabrik yang biasa mengirim stok. Tapi kini, jerigen-jerigen kulakan miliknya benar-benar kering.
“Sudah ngga ada kiriman dari pabrik, mungkin sudah hampir satu bulan. Tiba-tiba ngga ada yang mengirim (minyak goreng curah), “ kata pria yang sudah 30 tahun berdagang ini.
Biasanya, Andik mendapat stok minyak goreng 17kg/jerigen. Dalam satu minggu, 15 jerigen habis terjual di toko kelontong miliknya.
Hal serupa diungkapkan pedagang minyak goreng curah di Pasar Manukan, Tandes. Lamin mengatakan, stok minyak goreng curah yang dia miliki hanya 2 kg.
“Di tempat kulakan juga kosong (stok minyak curah). Jerigen-jerigen kosong semua, “ ungkap Lamin (50) sambil menunjukkan tumpukan jerigen kosong di seberang tokonya. Perempuan asal Ngemplak Sambikerep ini mengaku susah mendapatkan stok minyak goreng curah.
“Yawes rapopo 1 kg ae, piye maneh aku dodolan gorengan mosok ngga duwe minyak goreng (Yaudah tidak apa-apa 1 kg saja, bagaimana lagi aku kan jualan gorengan masa iya ngga punya minyak goreng), “ kata Siti (40) warga Manukan Kecamatan Tandes saat disodori 2kg minyak goreng di Pasar Manukan.
Biasanya minyak curah dijual Rp 15 ribu/kg, di minggu ketiga bulan Maret 2022 harganya mencapai 20 ribu rupiah/kg. Ada calon pembeli yang menyanggupi harga tersebut. Tapi sebagian lainnya pun mengurungkan niat.
Menjelang momen Ramadhan, harga sejumlah bahan makan terpantau stabil. Harga beras Bengawan Super 12.800/kg, gula pasir Rp 14.000/kg, daging ayam kampung Rp 70.000/ekor. Telur ayam Rp 24.000/kg, cabai merah keriting Rp 45.000, cabai merah besar Rp 45.000, cabai rawit merah Rp 55.000