Profil Dewan

Buktikan Kalangan Santri Bisa Jadi Pemimpin

Sosok Hj. Laila Mufidah tentu sudah tidak asing lagi bagi warga Surabaya. Politisi perempuan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya ini memang terkenal kerap terjun menyapa masyarakat di kampung-kampung. Dengan senyumnya yang senantiasa merekah kepada warga, membuat namanya cepat dikenal.

Namun, siapa sangka, dibalik kesuksesannya di kancah politik Kota Surabaya, ada tempaan pendidikan pesantren yang bisa membuat Laila Mufidah menjadi seperti sekarang ini. Ya, Laila Mufidah lahir dari keluarga yang sangat taat beragama. Sejak kecil ia telah dididik oleh lingkungan keluarga Nahdlatul Ulama kental. Bahkan, orang tuanya memilih pondok pesantren sebagai tempat Laila Mufidah menimba ilmu. Laila mengungkapkan, semula ia tak ingin masuk pondok. Kehidupan pondok pesantren yang dituntut serba mandiri membuatnya ragu.

“Kalau di rumah kan semua serba ada. Di pondok apa-apa harus mandiri. Tapi berkat ridho orang tua, Alhamdulillah saya betah di pondok sampai 8 tahun lamanya,” ujar Laila.

Tempaan pendidikan khas pondok pesantren dirasakan oleh Laila. Bertahun-tahun menjadi santriwati, pengetahuan dan karakter Laila semakin terbangun dengan matang. Dari lingkungan itu pula, Laila mengenal Fatayat NU, sayap organisasi NU yang khusus mewadahi pemudi NU.

“Tahun 2004-2008 saya sempat menjadi sekretaris umum Fatayat Kota Surabaya,” ujarnya.

Melalui Fatayat NU inilah, Laila Mufidah mengembangkan kemampuannya dalam berorganisasi. Ia termasuk anggota yang aktif. Selain itu, Laila yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara tersebut semakin menguasai ilmu kepemimpinan. Minatnya dalam dunia politik juga tumbuh saat ia aktif di Fatayat. Tak ingin menyia-nyiakan bakat dan minatnya, Laila Mufidah pun meneguhkan hati untuk masuk ke PKB. 

Bersama Partai Kebangkitan Bangsa, Laila Mufidah berhasil meraih 11.052 suara dari dapil tiga Kota Surabaya. Perolehan ini mengantarkan ia menjadi seorang wakil rakyat di DPRD Surabaya periode 2019-2024. Tak hanya pintar mendulang suara rakyat, Laila juga mampu menggalang dukungan internal partai sehingga membuatnya menyandang predikat Wakil Ketua DPRD Surabaya periode 2019-2024.

Menjadi seorang wakil rakyat adalah wujud pengabdian yang dilakukan oleh Laila Mufidah. Ia ingin berperan aktif demi kesejahteraan warga Surabaya. Meski ia harus bisa membagi waktu antara agenda kedewanan dan keluarga, ia tetap tak ingin mengabaikan masyarakat Surabaya.

“Ini adalah amanah yang harus saya jalankan sebaik mungkin. Intinya saya ingin masyarakat Surabaya lebih sejahtera dan mendapatkan pelayanan publik yang optimal dari Pemkot Surabaya,” ujarnya.

Benar saja, sejak menjadi wakil rakyat, Laila Mufidah senantiasa concern terhadap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat Surabaya. Selain itu ia juga meletakkan perhatian lebih pada tema-tema pendidikan dan keagamaan di Surabaya. Terutama pada anak-anak yang merupakan generasi muda di Kota Pahlawan.

Laila Mufidah adalah bukti nyata bahwa kalangan santri bisa menjadi pemimpin yang andal. Tak hanya itu, kalangan santri juga tidak melulu berkarir di bidang keagamaan. Melainkan bisa pula mengabdikan dirinya serta mengamalkan ilmu-ilmunya untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik serta bermanfaat bagi seluruh warganya.

Exit mobile version